SMP N 2 Brangsong yang telah mencangkan diri sebagai calon sekolah adiwiyata, perlu untuk mencari informasi sebanyak banyaknya tentang sekolah adiwiyata. Pencarian informasi dapat melalui mendatangkan narasumber yang kompeten, mencari literasi tentang sekolah adiwiyata dari banyak sumber, juga melakukan studi banding ke sekolah adiwiyata, yang pernah menjadi juara sekolah adiwiyata.
Melalui studi banding, diharapkan apa yang ada disekolah yang dikunjungi, dapat diperoleh banyak ilmu yang dapat diterapkan di sekolah, untuk mewujudkan SMP N 2 Brangsong sebagai sekolah adiwiyata. Membandingkan apa yang sudah ada di sekolah dengan sekolah yang dikunjungi bisa menjadi salah satu cara untuk melengkapi kekurangan kekurangan yang dimiliki oleh SMP N 2 Brangsong sebagai calon sekolah adiwiyata. Informasi yang digali tidak hanya sebatas pada lingkungan fisik sekolah adiwiyata, tetapi juga menyangkut administrasinya. Sekolah adiwiyata tidak hanya bisa mengandalkan kondisi fisik sekolah, tetapi juga dalam hal administrasi dan pembelajaran juga harus menggambarkan sebagai sekolah adiwiyata.
Setelah melalui banyak pertimbangan, akhirnya dipilihlah SMP N 4 Cepiring sebagai sekolah yang akan dijadikan tempat studi banding. Alasan pemilihan SMP N 4 Cepiring sebagai sekolah tujuan antara lain adalah: 1) SMP N 4 Cepiring pernah mendapatkan penghargaan sekolah adiwiyata tingkat provinsi Jawa Tengah. 2) SMP N 4 Cepiring adalah sekolah penggerak angkatan pertama, dimana SMP N 2 Brangsong yang dipilih sebagai sekolah penggerak angkatan kedua merasa perlu juga untuk menimba ilmu penerapan kurikulum merdeka untuk tahun ajaran 2022/2023. 3) SMP N 4 Cepiring letaknya dekat, masih dalam satu kabupaten, sehingga tidak memerlukan waktu dan biaya yang besar untuk melakukan studi banding.
Dari hasil kunjungan studi banding, banyak hal yang didapatkan, baik dalam bentuk pengalaman, melihat langsung kondisi sekolah maupun administrasi yang dibutuhkan. Foto-foto hasil kegiata studi banding dapat dilihat di bawah ini.
